Bab 2: Keutamaan Ilmu Tentang Asma’ Allah ﷻ dan Sifat-Nya (Sambungan)
Allah ﷻ menyebutkan kepada mereka sifat kesempurnaan dan kemuliaan-Nya yang dapat menggiring hati mereka untuk bersegera kepada seruan-Nya dan bergegas untuk menaati-Nya, dan berlumba-lumba dalam mendekatkan diri kepada-Nya serta untuk selalu mengingat, bersyukur, dan beribadah kepada-Nya dengan sebaik-baiknya.
Allah ﷻ juga menyebutkan sifat-sifat-Nya ketika Dia memberikan khabar gembira dan memperingatkan hamba-Nya untuk memperkenalkan kepada hati, siapa yang berhak untuk ditakuti dan diharapkan.
[Begitu tinggi tujuan kita mengenal Allah ﷻ ini. Perkara yang disebut-sebut ini sepatutnya memang kena ada dalam hati. Maka ia dapat dipenuhi dengan kita kenal Allah ﷻ melalui Asma’ul Husna ini.]
Dia menyebutkan sifat-sifat-Nya juga ketika menjelaskan hukum-hukum, perintah-perintah, dan larangan-larangan-Nya agar hamba benar-benar mengagungkan perintah-Nya serta menjalankan syariat-Nya. Sedikit sekali anda mendapatkan ayat yang berkaitan dengan hukum, kecuali diakhiri dengan salah satu atau sebahagian sifat Allah ﷻ. Terkadang disebutkan dahulu sifat-Nya pada permulaan ayat atau pertengahan atau pada akhimya. Seperti firman Allah ﷻ,
قَد سَمِعَ اللهُ قَولَ الَّتي تُجٰدِلُكَ في زَوجِها وَتَشتَكي إِلَى اللهِ وَاللهُ يَسمَعُ تَحاوُرَكُما ۚ إِنَّ اللهَ سَميعٌ بَصيرٌ
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang bersoal jawab denganmu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
[QS. Al-Mujadilah: 1]
[Allah ﷻ mengingatkan sifat-Nya kepada kita apabila menyebut tentang hukum supaya kita menjaga benar-benar hukum itu. Sebagai contoh dalam ayat ini, disebut sifat Allah ﷻ yang maha mendengar, supaya kita sedar yang apa sahaja yang kita katakan, Allah ﷻ mendengar sahaja setiap butir.
Allah ﷻ juga beritahu Dia maha melihat segala perbuatan kita. Supaya kita sedar yang kalau kita tidak menjaga sesuatu hal atau hukum itu, Allah ﷻ sedang melihat dan kita akan ditanya dan dibalas dengan perbuatan kita itu.]
Allah ﷻ juga menyebutkan sifat-sifat-Nya ketika seorang hamba bertanya kepda Rasul-Nya tentang-Nya. Dia juga menyebutkan sifat-sifat-Nya ketika mereka bertanya kepada-Nya tentang hukum-hukum-Nya. Hukum-hukum Allah ﷻ, semuanya ditegakkan untuk mengingat nama-nama Allah ﷻ dan sifat-sifat-Nya, bahkan salat tidak dikerjakan, kecuali dengan menyebut nama Allah ﷻ dan sifat-Nya.
Menyebut nama dan sifat-sifat-Nya merupakan inti dan rahsia di sebalik ibadah salat, yang selalu mengiringinya daripada pertama hingga terakhir. Sesungguhnya Allah ﷻ memerintahkan untuk ditegakkannya salat dengan tujuan untuk disebut nama dan sitat-Nya. Demikianlah semua ketaatan dan ibadah, mengenal nama dan sifat-Nya merupakan dasar bagi kebahagiaan dan pintu bagi semua kebaikan, dan hidayah hanya di tangan Allah ﷻ.
[Hati kita kena sentiasa tertaut dengan Allah ﷻ sepanjang masa. Sekurang-kurangnya kita ingat kepada Allah ﷻ semasa melakukan ibadah. Maka kerana itu dalam ibadah, banyak disebut-sebut nama-Nya dan sifat-Nya. Maka alangkah baik kalau semasa kita sebut nama-nama-Nya itu, kita faham apakah maksud nama-nama itu? Tentu lebih memberi khusyuk kepada salat kita, bukan?]