Utama Uncategorized Siapakah Yang Memesongkan Kitab al-Ibanah ?

Siapakah Yang Memesongkan Kitab al-Ibanah ?

2317
0
Iklan

Asrul SMKGS:
Siapa golongan wahabi yang memesongkan kitab al ibanah ?

🇰.🇦.🇳.🇩.🇦 🇱.🇮.🇩:
Mana ada tuan. Fitnah je tu.

Adli Khalim:
Saya tak ikuti sangat perbahasan tentang masalah ni, cuma beberapa orang asatidzah yang saya anggap tsiqah ada sebut 2 point untuk jawab persoalan ni.

Point pertama:
Imam Al-Baihaqi (juga merupakan salah seorang `ulama’ Asya`irah) pernah menukilkan beberapa nukilan daripada kitab Al-`Ibanah, dan nukilan tersebut sama dengan versi Al-`Ibanah yang dicetak pada hari ini.
Kalau kita nak kata Imam Al-Baihaqi telah nukilkan daripada kitab Al-`Ibanah yang telah diselewengkan, kita kena tahu siapa `ulama’ Wahhabi yang hidup sezaman dengan Imam Al-Baihaqi (beliau wafat pada tahun 458H).
Muhammad ibn `Abdil Wahhab wafat pada tahun 1206H (750+ tahun selepas Al-Baihaqi wafat).
Ibn Taimiyyah wafat pada tahun 728H (270+ tahun selepas Al-Baihaqi wafat).

Point kedua:
Imam Abu Hasan Al-Asy`ari turut menulis 2 buah kitab yang hampir sama pegangan `aqidahnya dengan kandungan `aqidah dalam Al-`Ibanah. Salah satunya Maqalat Al-Islamiyyin wa Ikhtilaf Al-Mushallin (مقالات الإسلاميين واختلاف المصلين). Satu kitab lagi saya lupa namanya. Kalau nak kata Abu Hasan Al-Asy`ari langsung tak terima `aqidah salaf dengan dakwaan Al-`Ibanah telah diseleweng, kita kena kata jugak Maqalat Al-Islamiyyin turut diseleweng.

Wallahu a`lam.

🇰.🇦.🇳.🇩.🇦 🇱.🇮.🇩:

Cuba pula pautannya di sini… kalau mampu ikuti perbahasan pada setiap komennya sekali (bahasa Indonesia)

http://abul-jauzaa.blogspot.my/2009/06/al-imam-abul-hasan-al-asyariy-asyaairah.html

”‘Wahabi’ Telah Memalsukan Kitab Al-Ibaanah ?

Ini adalah tuduhan yang getol dikampanyekan oleh kaum Asy’ariyyah kepada Ahlus-Sunnah. Sebelum ini mereka menolak penisbatan kitab Al-Ibaanah kepada Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ariy rahimahullah. Namun karena bukti-bukti yang ada sedemikian kuat menunjukkan bahwa kitab tersebut memang benar-benar karya Al-Imam Al-Asy’ariy[12], maka mereka beralih kepada tuduhan lain tentang adanya pemalsuan kitab tersebut. Saya ambil sedikit contoh dari perkataan mereka (yaitu perkataan orang yang sangat benci kepada dakwah salaf : Abu Syafiq Al-Ahbasyiy – yang kemudian banyak ditaqlidi oleh seorang jahil yang menamakan dirinya Salafytobat) :

Al-Allamah al-Kauthari ada menyatakan pada pada muqaddimah kitab tabyin kizb al-muftari : Naskhah kitab al-Ibanah yang dicetak di India adalah merupakan naskhah yang telah dipalsukan sebahagian dari isinya, adalah menjadi kewajipan untuk mencetak semula sebagaimana yang asal dari manuskrip yang dipercayai.
Dr Abd rahman Badawi didalam kitabnya berjodol mazahib islamiyyin menyokong pandangan al-Kauthari dengan katanya :
Apa yang telah disebut oleh al-Kauthari adalah merupakan suatu yang benar , dimana kitab al-Ibanah telah dicetak semula di India dengan permainan pehak-pehak jahat.

Kita katakan :
Bagaimana bisa Al-Kautsariy (yang kemudian diamini oleh Abdurrahman Badawiy) mengatakan bahwa manuskrip yang ada di India adalah cetakan yang salah padahal ia tidak melakukan perbandingan dan penelitian di antara manuskrip-manuskrip yang ada ? Tidak lain ia mengatakan hal itu karena bertentangan dengan ‘aqidahnya yang Jahmiyyah. Bagi para peneliti, tentu tidak asing bagaimana talbis yang biasa dilakukan oleh Al-Kautsari ini, sebagaimana ia lakukan pada kitab Al-Baihaqiy yang berjudul Al-Asmaa’ wash-Shifaat. Sudah sangat dimaklumi bahwa tahqiq (penelitian) kitab tidaklah berkembang di kalangan ahlul-bida’. Mereka banyak menghukumi bukan berdasarkan ilmu, namun hanya berdasarkan hawa nafsu. Memang benar ada beberapa ‘kekeliruan’ pada manuskrip di India, namun itu jumlahnya sedikit. Dr. Shaalih bin Muqbil Al-‘Ashimiy hafidhahullah telah menulis desertasi S3 tentang kitab Al-Ibaanah. Beliau banyak menelaah beberapa manuskrip kitab Al-Ibaanah diantaranya : Manuskrip yang tersimpan di Daarul-Kutub Al-Quumiyyah Al-Mishriyyah di Kairo, bernomor 107 & 377; manuskrip Hindiyyah yang tersimpan di Maktabah Jaami’ah ‘Utsmaniyyah di Heidar-Abad, nomor 502; manuskrip yang tersimpan di Maktabah Azhariyyah, nomor 904; dan lain-lain. Juga beberapa cetakan dari beberapa penerbit seperti : Cetakan Dr. Fauqiyyah Mahmud, Cet. Daarul-Bayan Beirut dengan pentahqiq Basyir ‘Uyuun, Cet. Daarun-Nafaais Beirut dengan pentahqiq ‘Abbas Shabbaagh, dan yang lainnya.”

 

Al Ibanah 

Terjemahan Melayu

Penulis: Abu Al Hasan Al Ash’ari

Penerbit : Santai Ilmu Malaysia

250 Halaman – Bahasa Melayu – Kulit Nipis – 800 Gram

“Buku al-Ibanah merupakan karya agung Al-Imam Abu al-Hasan al-Asyaari sebelum beliau meninggal dunia. Buku ini menjadi panduan umat Islam di dalam isu-isu utama di dalam akidah. Terutamanya isu berikut:

-Benarkah dapat melihat Allah dengan mata kepala?

-Perbincangan: Al-Quran Itu Kalamullah!

-Allah bersemayam di atas Arasy.

-Wajah, Mata dan Tangan Allah.

-Penolakan Terhadap Muktazilah

-Wujudkah Telaga Rasulullah?

Pelbagai isu lagi dibincangkan di dalam buku ini secara padat, penuh hujah dan sanggahan.”

Ibnu Asaakir di dalam buku At-Tabyiin hal. 128 berkata, “Barangsiapa yang membaca kitab Al-lbaanah pasti akan mengetahui kedudukan beliau dalam bidang ilmu dan agama.”

Harga: Rm 35 + 8 Pos Semenanjung 

Rm 35+12 Pos Sabah Sarawak

( Pos Laju 1-3 Hari Sampai )

Pengeposan hanya pada hari Isnin-Rabu-Khamis

Segala Urusan Pembelian atau pertanyaan terus pm

@hadiakmalassalafy ( Telegram )

+60124543696 ( Whatsapp, SMS, Call )

Sertai @uito2017

Channel Rasmi Universiti Islam Telegram Online

Juga https://t.me/kedaikitab

Kedai Buku Sunnah Hadi Akmal

Komen dan Soalan