Utama Bilik (11) Syarah Hadith 40 HADITH ARBA’IN – 34

HADITH ARBA’IN – 34

395
0
Iklan

 

KEWAJIBAN MENGUBAH

KEMUNGKARAN

عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ

[رواه مسلم]

Terjemahan Hadith

Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.

(Riwayat Muslim)

 

Catatan :

Muslim meriwayatkan Hadits ini dari jalan Thariq bin Syihab, ia berkata :

Orang yang pertama kali mendahulukan khutbah pada hari raya sebelum solat adalah Marwan. Lalu seorang laki-laki datang kepadanya, kemudian berkata : “Solat sebelum khutbah?”. Lalu (lelaki-lelaki tersebut) berkata : “Orang itu (Marwan) telah meninggalkan yang ada di sana (Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam)”. Abu Sa’id berkata : “Adapun dalam hal semacam ini telah ada ketentuannya.

Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

‘Barang siapa di antaramu melihat kemungkaran hendaklah ia merubahnya (mencegahnya) dengan tangannya (kekuasaannya) ; jika ia tak sanggup, maka dengan lidahnya (menasihatinya); dan jika tak sanggup juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang dan tidak setuju), dan demikian itu adalah selemah-lemah iman’ “.

Hadits ini menunjukkan bahawa perbuatan semacam itu belum pernah dilakukan oleh sesiapa sebelum Marwan.

Komen dan Soalan