Utama Bilik (04) Rahiqum Makhtum Perintah Memerangi Bani Quraizah

Perintah Memerangi Bani Quraizah

743
0
Iklan

Panel: Abu Qais (28 Januari 2016)

Bismillahi walhamdulillah

Wasolatu wasalamu ala Rasulillah

Kepada yang baru bersama kami dalam grup Rahiqul Makhtum – UITO ini saya ucapkan selesakan diri dan selamat bersama

Kata orang arab Farj wasi’ah wa Irham ma’ana. Selesakan diri dan kasih mengasihi bersama.

Bilik ini telah dicreate oleh Pengasas UITO iatu Cikgu Rahim pada bulan Rejab 1436H – kira kira 8 bulan lepas..

Tujuan bilik ini adalah bilik bacaan Sirah berdasarkan buku karangan As Syaikh Shofiyurrahman Al Mubarakfuri yang berjudul Rahiqul Makhtum

Kitab Rahiqul Makhtum telah diberikan penghormatan sebagai karya atau tulisan ilmiyyah terbaik bagi subjek sirah Nabawi oleh Rabithah A’lam Islami di Arab Sau’di pada 12 Rabi’ul Awwal 1399 Hijriyyah yakni pada tahun 1979.

Secara umumnya sesi bacaan kali pertama telah pun kita khatamkan pada bulan Zulhijjah 1436H.

Sekarang kita disesi bacaan kedua yang mana saya mulakan daripada kehidupan di Madinah .

Peristiwa selepas Al Ahzab.. İnsya Allah kita dapat lihat apakah isyarah hadis Nabi SAW ini..

“Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam, telah menceritakan kepada kami Isra’il, aku mendengar Abu Ishaq berkata; aku mendengar Sulaiman bin Shard berkata; aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika perang al-Ahzab dimulai: “”Sekarang kita akan menyerang mereka dan mereka tidak akan menyerang kita, dan kita akan menghadapi mereka.”””

Serangan ke kediaman Bani Quraizah..

“Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair, dari Hisyam, dari Bapaknya, dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha, ia berkata; Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kembali dari perang Khandaq, setelah beliau meletakkan senjata dan mandi, malaikat Jibril ‘alaihis salam datang menemui beliau seraya berkata: “”Apakah anda hendak meletakan senjata? Demi Allah kami tidak akan meletakkannya. Keluarlah anda (untuk memerangi) mereka.”” Beliau bertanya: “”Kemana?”” Jibril menjawab: “”Kesana.”” Jibril memberi isyarat (untuk pergi memerangi) Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berangkat menyerbu mereka.”””

“Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma’, telah menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma’, dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar radliallahu ‘anhuma, ia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika perang al-Ahzab: “”Janganlah seseorang melaksanakan shalat ‘Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah.”” Setelah berangkat, sebagian dari pasukan melaksanakan shalat ‘Ashar di perjalanan sementara sebagian yang lain berkata; “”Kami tidak akan shalat kecuali setelah sampai di perkampungan itu.”” Sebagian yang lain beralasan; “”Justru kita harus shalat, karena maksud beliau bukan seperti itu.”” Setelah kejadian ini diberitahukan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau tidak menyalahkan satu pihakpun.”””

Bani Quraizah adalah Yahudi yang bersekutu dengan Aus sebelum kedatangan İslam. Bani Quraizah telah mengkhianati piagam Madinah dengan mengadakan pakatan dengan Musyrikin Quraish semasa perang Al Ahzab.

Allah swt telah memerintahkan untuk memerangi dan menghukum mereka. Rasulullah saw semasa menjatuhkan hukuman, meminta ketua kabilah atau puak Aus yakni Sa’ad r.a untuk menjatuhkan hukuman. Ini adalah kerana Sa’ad lebih maklum akan adat dan agama Yahudi.

Menurut Syed Abul Hasan An Nadwi hukuman yang dijatuhkan keatas Bani Quraizah adalah syariat agama Yahudi, ianya diamalkan semenjak zaman Nabi Musa as. Menghukum bunuh semua yang mengkhianati perjanjian.

“Telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Harb, telah bercerita kepada kami Syu’bah, dari Sa’ad bin Ibrahim, dari Abu Umamah, dia adalah Sahal bin Hunaif, dari Abu Sa’id Al Khudriy radliallahu ‘anhu berkata: Tatkala Banu Quraizhah setuju dengan ketetapan hukum yang akan diputuskan oleh Sa’ad, maksudnya Sa’d bin Mu’adz yang disuruh Rasulullah agar datang, ketika itu Abu Sa’id alkhudzri berada di dekat Rasulullah. Lantas Sa’d bin Mu’adz datang dengan menunggang keledai. Ketika sudah dekat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “”Berdirilah kalian untuk menjemput pemimpin kalian””. Sa’ad pun tiba dan duduk dekat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu Beliau berkata kepadanya: “”Sesungguhnya mereka setuju dengan keputusan yang akan kamu putuskan””. Sa’ad berkata: “”Aku putuskan agar para tentara perang mereka dibunuh dan anak-anak mereka dijadikan tawanan””. Maka Beliau Shallallahu’alaihiwasallam berkata: “”Sungguh kamu telah memutuskan hukum kepada mereka dengan hukum Allah (Raja diraja) “”.”

Kira kira 700 orang Yahudi di bunuh

Soalan:
Kenapa Bani Wuraizhah pilih Sa’ad?

Sa’ad bin Muaz adalah ketua Aus bekas sekutu Bani Quraizah..

Ada dengar ketika itu beliau sedang sakit akibat luka parah dipanah.

Ya dalam Al Bukhari ada di sebut

“Telah menceritakan kepadaku Zakariya’ bin Yahya, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair, telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari Bapaknya, dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha, ia berkata; “”Sa’ad terluka pada perang Khandaq karena panah seorang Quraisy bernama Hibban bin ‘Ariqah, -dia adalah Hibban bin Qais dari Bani Ma’ish bin ‘Amir bin Lu’ay- Dia memanahnya tepat mengenai urat bahu Sa’ad. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membuatkan khemah dekat masjid supaya mudah menjenguknya. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali dari perang Khandaq, beliau meletakkan senjata lalu mandi, Malaikat Jibril ‘alaihis salam datang menemui belaiu sambil mengibaskan debu dari kepalanya seraya berkata: “”Apakah anda hendak meletakan senjata? Demi Allah, kami tidak akan meletakkannya. Keluarlah anda (untuk menyerbu) mereka.”” Beliau bertanya: “”Kemana?”” Jibril ‘alaihis salam memberi isyarat (untuk menyerbu) Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berangkat menyerbu mereka. Akhirnya Bani Quraizhah sepakat tunduk pada hukum beliau. Namun beliau menyerahkannya kepada Sa’ad. Sa’ad lantas berkata; “”Aku akan memutuskan (hukuman) kepada mereka, agar tuan membunuh para tentara perang mereka dan menawan wanita dan anak-anak mereka serta membagi-bagikan harta mereka.”” Hisyam berkata; Bapakku telah mengabarkan kepadaku dari ‘Aisyah bahwa Sa’ad berkata; “”Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa tidak ada yang lebih aku sukai untuk berjihad (berperang) di jalan-Mu daripada memerangi kaum yang mendustakan Rasul-Mu shallallahu ‘alaihi wasallam dan telah mengusir beliau. Ya Allah, aku mengira bahwa Engkau telah menghentikan perang antara kami dan mereka. Seandainya masih ada perang melawan Quraisy, panjangkanlah umurku supaya aku dapat berjihad melawan mereka di jalan-Mu. Sekiranya memang benar Engkau telah menghentikan perang, pancarkanlah lukaku ini dan matikanlah aku karenanya.”” Maka memancarlah darah dari dadanya. Dan tidak ada yang mencengangkan mereka saat dimasjid di dalam tenda Bani Ghifar, kecuali darah yang mengalir. Mereka berkata; “”Wahai penghuni tenda, apakah yang datang kepada kami ini dari arah kalian?.”” Ternyata luka Sa’ad menyemburkan darah lalu dia meninggal karena lukanya itu. Semoga Allah meridlainya””..”

Kematian Sa’ad inilah yang mengegarkan ‘Arasy?

İnsya Allah nanti saya semak cerita bergegar arasy.. tak salah kisah tu semasa peristiwa Bir Ma’unah.. saya semak balik .

Mengenai nama Sa’ad… ada lebih dari 100 nama sahabat bernama Sa’ad. Seperti mana Abdullah ada lebih 600 nama sahabat yang bernama Abdullah.. wallahu a’lam

“Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Al Mutsannaa, telah bercerita kepada kami Fadlal bin Musawir, menantu dari Abu ‘Awanah, telah bercerita kepada kami Abu ‘Awanah, dari Al A’masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir radliallahu ‘anhu, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “”‘Arsy bergetar disebabkan meninggalnya Sa’ad bin Mu’adz””. Dan dari Al A’masy, telah bercerita kepada kami Abu Shalih, dari Jabir, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti redaksi hadits ini. Ada seseorang yang berkata kepada Jabir, bahwa Al Bara’ berkata; “”Yang bergetar adalah tempat tidurnya””. Maka Jabir berkata; “” diantara dua suku ini (‘Aus dan Khazraj) ada orang yang dengki dan aku pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “”‘Arsy Allah yang Maha Pengasih bergetar disebabkan meninggalnya Sa’ad bin Mu’adz””.”

Riwayat Al Bukhari
Sahih

2 orang Saad ketua Ansar.

Sehingga hari ini kita telah bincangkan sehingga tahun ke 5H yakni dibulan Zulkaedah – Ghuzwah Bani Quraizah.

Sesetengah ahli sejarah menyebut dengan jelas SERANGAN keatas Bani Quraizah

Bermula tahun 5H – diumur Rasulallah SAW 59 tahun.. dakwah adalah dalam posisi ‘menyerang’

Dalam peristiwa di Bani Quraizah yang berlangsung selama 25 hari, ada satu kisah.. Abu Lubabah

InsyaAllah bersambung dengan teladan Taubatnya.. Abu Lubabah..

Komen dan Soalan