37. Dari Abu Said dan Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya:
“Tidak suatu pun yang mengenai seseorang muslim – sebagai mushibah – baik dari kelelahan, tidak pula sesuatu yang mengenainya yang berupa kesakitan, juga kesedihan yang akan datang atau pun yang lampau, tidak pula yang berupa hal yang menyakiti – yakni sesuatu yang tidak menepatii kehendak hatinya, ataupun kesedihan – segala macam dan segala waktunya, sampai pun sebuah duri yang masuk dalam anggota tubuhnya, melainkan Allah menutupi kesalahan-kesalahannya dengan sebab apa-apa yang mengenainya-yakni sesuai dengan mushibah yang diperolehinya- itu.” (Muttafaq ‘alaih)
Cikgu Rahim:
Kesakitan apapun yang diderita oleh seseorang mu’min, ataupun bencana dalam bentuk bagaimana yang ditemui olehnya itu dapat membersihkan dosa-dosanya dan berpahalalah ia dalam keadaan seperti itu, tetap bersabar dan tabah. Sebaliknya jikalau tidak sabar dan uring-uringan serta mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan, maka bukan pahala yang didapatkan, tetapi makin menambah besarnya dosa. Oleh sebab itu jikalau kita tertimpa oleh kesakitan atau malapetaka, jangan sampai malahan melenyapkan pahala yang semestinya kita peroleh.
37- وعن أبي سعيد وأبي هريرة رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ”ما يصيب المسلم من نصب ولا وصب ولا هم ولا حزن ولا أذى ولا غم، حتى الشوكة يشاكها إلا كفر الله بها منخطاياه” ((متفق عليه)) . و الوصب : المرض