Nota 02.04.02 Kategori-kategori Perspektif Jumlah Periwayat (كثرة الرواة وقلتهم)
Susunan: BroSyarief
HADITS AL-MUTAWATIR (المتواتر) Bhg. 02
Penilaian hukum terhadap hadits Mutawatir:
01. Ianya membawa kepada keyakinan penuh akan kebenarannya, tanpa ada sebarang keraguan.
02. Kesahihannya pasti tanpa perlu diperiksa hal-ehwal periwayat di dalam keseluruhan sanad-sanadnya.
03. Wajib meyakini kebenarannya dan mengamalkannya sebagaimana meyakini kebenaran al-Quran, dan mengingkari khabar Mutawatir membawa kepada kekufuran.
Pembahagian Hadits Mutawatir:
01. al-Mutawatir al-Lafzi (المتواتر اللفظي)
Lafaz dan makna hadits serupa dari seluruh jalan periwayatan.
Contohnya, hadits berikut yang diriwayatkan oleh berpuluh-puluh sahabat, sabda Nabi sallalLaahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa yang berbohong di atas namaku dengan sengaja, maka siaplah tempat duduknya dari api neraka” [al-Bukhari & Muslim]
02. al-Mutawatir al-Maknawi (المتواتر المعنوي)
Lafaz-lafaz berbeza, tapi mempunyai makna yang sama dari jalan periwayatan yang berbeza-beza.
Contohnya, hadits-hadits yang menceritakan tentang Niat, yang mana ia terlalu banyak, berbeza lafaz-lafaznya, dan mutawatir secara makna.
03. al-Mutawatir al-‘Amali (المتواتر العملي)
ِApa yang diamalkan secara meluas, dipraktikkan dari generasi ke satu generasi, yang mana orang-orang beriman tidak berbeza pada praktik perbuatan tersebut.
Contohnya: Perbuatan solat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, Haji dan Zakat. Ianya Mutawatir secara Amali, dari Nabi sallalLaahu ‘alaihi wa sallam, kemudian diamalkan oleh para sahabat, dan seterusnya, dan seterusnya.
Adapun jumlah hadits Mutawatir secara lafzi ianya sedikit, adapun secara maknawi ianya banyak, berbanding lafzi. Namun jika dibandingkan dengan kategori hadits Ahad, hadits Mutawatir jauh lebih sedikit berbanding hadits Ahad.
Di antara penulisan-penulisan berkaitan Hadits Mutawatir adalah:
01. al-Fawaid al-Mutakatsirah fi al-Akhbar al-Mutawatirah, karangan as-Suyuti (w.911H)
02. al-Azhar al-Mutanatsirah fi al-Akhbar al-Mutawatirah, karangan as-Suyuti.
03. Nazhm al-Laali al-Mutanatsirah fi al-Ahadits al-Mutawatirah, karangan az-Zubaidi (w.1205H)
04. Nazhm al-Mutanatsir min al-Hadits al-Mutawatir, karangan al-Kattani (w.1345H)
WalLaahu a’lam
Ruj: Ulum Al-Hadits Asiluha wa Mu’asiruha, karangan Prof Dr Abullayts KhairAbaadi.
#BroSyariefShares