Hakikat Puasa
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang dahulu daripada kamu, supaya kamu bertaqwa”
[Surah Al-Baqarah 183]
- Hakikat puasa adalah utk melahirkan insan yg bertakwa. Takwa jg adalah pra syarat utk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Firman Allah swt:
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekalan adalah taqwa dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal.” (Surah Al Baqarah 197)
- Tidak kurang dari 15 kali perkataan taqwa berulang dalam Al Quran. Perintah bertaqwa (ittaqu) pula berulang sebanyak 69 kali sedangkan perkataan ‘muttaquun’ (orang-orang yang bertaqwa) sebanyak 6 kali dan ‘muttaqiin’ sebanyak 43 kali.
- Puasa orang bertaqwa adalah menahan diri daripada segala perkara yg membatalkan puasa termasuk memelihara seluruh pancaindera daripada melakukan perkara dosa dan sia2, juga menjaga hati agar hanya mengingati Allah swt.
- Sabda Nabi saw:
“Bukan dinamakan puasa apabila hanya sekadar menahan makan dan minum tetapi puasa yg sungguh2 itu adalah menahan diri drp percakapan yg tidak aa gunanya dan kata2 yg keji” (HR Muslim)
- Sabda Nabi saw lagi:
“Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada…” (HR at-Tirmizi)
Nabi tidak hanya memerintahkan takwa semata namun bertakwa dimana pun kita berada
Oleh itu, pastikan:
- Ketakwaan kita dlm sikap dan tingkahlaku.
- Ketakwaan dlm pergaulan dan tutur kata.
- Ketakwaan dlm berpakaian.
- Ketakwaan dlm berkasih sayang
- Ketakwaan dlm berkeluarga
- Ketakwaan dlm menjalankan amanah
- Ketakwaan dlm beramal ibadah
- Ketakwaan dlm bermuamalah dan pekerjaan
- Ketakwaan dlm amar makruf nahi mungkar
Hati orang bertakwa sepatutnya sentiasa peka dengan perkara yang mendatangkan kebencian dan kemurkaan Allah swt