مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ ۚ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (Surah Al-Hasyr (59:7)
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.
Itulah fikrah kita. Itulah manhaj kita. Ikut Nabi saw. Kita di belakang Nabi saw.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Surah Al-Ahzab (33:21).
Nabi adalah contoh teladan yg baik.
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ
“dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.”
Surah An-Najm (53:3)إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
Surah An-Najm (53:4)
Pembicaraan nabi saw adalah wahyu. Kita perlu rujuk Al Quran dan Sunnah Nabi saw. Kita perlu taubat dan segera belajar. Islam adalah ajaran Allah. Islam bukan cukup dengan dakwaan atau keturunan. Kita wajib belajar ilmu Islam, khusus bab keimanan atau aqidah.
Generasi awal Islam memiliki kefahaman yg mendalam, jiwa yang bersih dan akhlak Al Quran.
Apakah punca-punca lahirnya generasi Al Quran itu? Ada 3 punca utama lahirnya generasi Al Quran.
1. Mereka rujuk Al Quran satu-satunya sumber hidayah dan tarbiah.
2. Mereka membaca Al Quran dan merasai Allah sedang membimbing, memberi berita gembira dan juga ancaman.
3. Sikap mereka sami’na wa atho’ na.
4. Mereka baca untuk buat/amal.
5. Mereka baca beberapa potong ayat dan terus amal. Al Quran diturunkan selama 23 tahun untuk membentuk pemikiran, jiwa dan akhlak yang unik ini.
6. Mereka buang syirik secara total.
Mereka hanya menyembah dan memohon pertolongan kepada Allah semata-mata. Mereka tidak puja dan menyembah nabi2 atau wali. Mereka tidak sembah diri sendiri. Mereka cepat-cepat bertaubat jika tergelincir dari landasan tauhid. Mereka tinggalkan jahiliah secara total.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Surah Al-Baqarah (2:208)أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
(Setelah diterangkan yang demikian) maka adakah mereka sengaja tidak berusaha memahami serta memikirkan isi Al-Quran? Atau telah ada di atas hati mereka kunci penutup (yang menghalangnya daripada menerima ajaran Al-Quran
Fikrah kita merujuk Al Quran dan As Sunnah. Juga amalan as salafus soleh.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (Surah Al-Anfal (8:2)