1.Al-Lahnul Jali, adalah kesalahan pada bacaan lafadz-lafadz al-Qur’an yang menyalahi kaedah tajwid, bahasa Arab khususnya i’rab (perubahan harakat akhir), baik yang dapat mengubah erti atau tidak. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya HARAM.
- Salah Makhraj (pengucapan huruf).
Contoh lafaz كثـير ertinya banyak, jika dibaca dibaca كسير dengan huruf س (sin) maka artinya menjadi pecah - Salah Baris (atas / bawah / depan).
Contoh lafaz انعمت dengan baris atas (TA) ertinya telah Engkau beri nikmat, jika dibaca انعمت dengan baris depan (TU) maka ertinya menjadi aku telah beri nikmat. - Salah Panjang Pendek.
Contoh lafaz ان الله لا يحب الكافرين dengan لا (laa dibaca panjang) ertinya “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”, jika لا dibaca pendek maka ertinya menjadi “Sesungguhnya Allah sangat menyukai orang-orang kafir” - Salah Waqaf dan Ibtida’ (berhenti dan memulai).
Contoh berhenti pada lafaz ياايها اللذين آمنوا لا تقربوا الصلوة “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu solat” padahal lanjutannya adalah “ketika dalam keadaan mabuk hingga sedar dari mabuknya. Atau memulai bacaan ayat ان الله ثالث ثلاثة “Sesungguhnya Allah itu 3” - Salah / Kurang tasydid.
Contoh membaca lafaz اياك tanpa tasydid, padahal mesti dengan tasydid. Jika dengan tasydid kalimat اياك ertinya “Hanya kepada-Mu, tapi jika tanpa tasydid maka artinya “sinar matahari”
2. Al-Lahnul Khafi, adalah kesalahan bacaan lafadz-lafadz al-Qur’an yang menyalahi sebagian kaidah tajwid namun tidak menyalahi kaedah bahasa Arab, juga tidak mengubah harakat dan tidak pula mengubah erti, seperti kesalahan pada bacaan Idzhar, Ikhfa’, Iqlab dan Idgham. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya MAKRUH.
Seperti tidak ghunnah atau kurang ghunnah, kurang panjang dalam mad wajib, mad lazim, atau panjang mad yang sama tapi tidak dibaca sekata dalam satu bacaan dll.
Contoh kalimat اولئك, جآء seharusnya dibaca 4 – 5 harakat, namun dibaca 2 harakat saja.
Dan kalimat ان/عم ghunnah-nya 2 – 3 harakat tapi dibaca tanpa ghunnah.